MONUMEN PROKLAMASI : SAKSI BISU PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI.

Di sebuah kawasan Menteng Jakarta Pusat, tepatnya di jl. Proklamasi, terdapat sebuah monumen bernama monumen Proklamasi.
sumber : google maps
tugu petir

monumen peringatan satu tahun kemerdekaan indonesia
Di dalam kawasan monumen yang dibuat seperti ruang terbuka hijau atau taman kota ini, berdirilah sebuah tugu yang bernama tugu petir yang di atasnya berbentuk petir kecil. Tugu petir ini dibangun tepat di tempat Soekarno berdiri membacakan teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia.



Selain tugu petir, ada juga monumen peringatan satu tahun kemerdekaan Indonesia dan patung Soekarno-Hatta yang dibuat dengan batu marmer hitam. Di antara kedua patung tersebut terdapat sebuah replika teks proklamasi.

Monumen ini bisa meningkatkan jiwa nasionalisme kita karena tidak hanya bisa dijadikan tempat untuk meluangkan waktu, anda juga akan diingatkan kembali masa-masa ketika Proklamasi di bacakan. Masa yang merupakan awal dari kemerdekaan Indonesia. Jika anda berjalan menyusuri jalan kecil yang ada di belakang monumen ini, anda bisa menemukan mushola yang bisa digunakan untuk tempat beribadah umat muslim.

Jika anda ingin mengunjungi tempat ini, yang dibuka mulai pukul 06.00 hingga pukul 21.00 setiap hari, anda tidak perlu mengkhawatirkan harga tiket masuk karena tempat ini terbuka untuk umum. Jalan di dalam taman ini juga cukup lebar sehingga sering ditemui banyak anak kecil yang bermain bersama teman-temannya terutama di depan patung Soekarno-Hatta walaupun tidak selalu ramai pengunjung. Taman ini juga sering digunakan untuk upacara memperingati hari kemerdekaan Indonesia. 

Kendaraan umum yang bisa anda gunakan untuk menuju ke tempat ini yaitu : PPD 213 Grogol-Kampung Melayu, PPD AC16 Rawamangun-Lebak Bulus, PPD AC11 Pulo Gadung-Grogol, Biangala AC76 Senen-Ciputat, Kopaja 502 Tanah Abang-Kampung Melayu

Jika anda mengendarai kendaraan pribadi, anda bisa menggunakan lahan di luar monumen ini untuk memarkirkan kendaraan anda karena di sekitar monumen ini tidak ada tempat parkir resmi. Lahan di luar monumen tersebut juga terdapat banyak pedagang kaki lima.

Sayangnya, banyak orang yang belum tahu monumen  yang memiki lahan yang luas tersebut merupakan tempat bersejarah yang merupakan saksi bisu pembacaan teks proklamasi. Hal ini bisa jadi disebabkan kurangnya pemberitaan mengenai sejarah yang ada dibalik monumen tersebut.

Saat ini banyak orang yang mendapatkan informasi melalui sosial media, akan baik sekali jika banyak orang yang menyebarkan sejarah monumen ini agar lebih banyak lagi yang tahu bahwa di monumen inilah dahulu dibacakan Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Agar lebih banyak lagi yang tahu bahwa monumen yang sekilas hanya merupakan sebuah taman bermain anak kecil itu merupakan monumen bersejarah yang menjadi saksi bisu awal kemerdekaan kita hingga sekarang ini.

Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil diskusi kelompok Manajemen Desa Wisata

SUMUR TIGA RASA DI MASJID SI PITUNG