Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Beberapa hari yang lalu, saya bersama beberapa teman saya berkesempatan mengunjungi museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Ini adalah pengalaman pertama saya berkunjung ke Keraton setelah beberapa bulan saya tinggal di Yogyakarta.




Museum yang terletak di dalam kompleks Kraton Yogyakarta ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 18 November 1990. Museum ini didirikan untuk mengenang jasa-jasa tokoh yang dicintai oleh rakyat Yogyakarta tersebut.




Untuk berkunjung ke museum ini, pertama anda harus masuk ke dalam keraton degan biaya masuk sebesar Rp5.000 untuk wisatawan lokal dan Rp12.000 untuk wisatawan mancanegara lalu, jika anda membawa kamera, baik kamera digital maupun handphone berkamera, yang nantinya akan digunakan untuk memotret, anda sebaiknya membayar tiket untuk kamera sebesar Rp1.000 karena nantinya kamera tersebut tidak diperbolehkan untuk digunakan sebelum anda membayar tiket untuk kamera. Selanjutnya ketika anda masuk ke dalam wilayah keraton, anda tinggal mencari sebuah ruangan kaca yang di dalamnya terdapat beberapa benda milik Sultan Hamengku Buwono IX.







Museum ini menceritakan tentang masa hidup Sultan Hamengku Buwono IX sejak kecil hingga beliau meninggal dunia yang di susun secara rinci dan rapi. Museum ini juga memiliki benda-benda pribadi miliki Sultan yang masih terawat hingga saat ini serta informasi tentang hal-hal favorit Beliau.



Di museum ini terdapat sebuah cuplikan amanat penobatan Sultan Hamengku Buwono IX. Salah satunya berisi kaliamat yang diucapkan oleh Beliau yaitu :

“Walaupun saya telah mengenyam pendidikan barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap orang Jawa.”

Kalimat tersebut seakan mengingatkan kita akan identidas diri kita sebagai rakyat Indonesia yang walaupun nantinya kita akan pergi sejauh apapun, pada akhirnya kita harus tetap kembali ke bumi pertiwi ini demi memajukan Indonesia.

Museum ini sangat nyaman dikunjungi karena setiap ruangannya memiliki koleksi yang disusun dengan rapi dan berurutan sehingga kita tidak kebingungan, namun jika anda mengunjungi keraton atau museum ini untuk pertama kalinya, anda perlu lebih memperhatikan petunjuk arah yang ada di dalam keraton. Jika anda masih kebingungan, bertanya adalah cara yang paling tepat.





Referensi :

http://www.tribunnews.com/travel/2015/11/16/berkunjung-ke-museum-sri-sultan-hb-ix-raja-yogya-itu-ternyata-hobi-memasak-dan-fotografi?page=4


(semua gambar adalah dokumen pribadi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONUMEN PROKLAMASI : SAKSI BISU PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI.

Hasil diskusi kelompok Manajemen Desa Wisata

SUMUR TIGA RASA DI MASJID SI PITUNG