Resume 2: COMMUNITY BASED ON TOURISM
Community based tourism atau yang disingkat CBT merupakan sebuah tipe pariwisata yang memiliki
karakteristik unik dan berbeda dari mass
tourism dan bukan merupakan bisnis pariwisata yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan maksimal bagi investor.
CBT muncul dari sebuah community
development strategy yang menggunakan pariwisata sebagai alat untuk
memperkuat kemampuan organisasi-organisasi komunitas pedesaan yang mengatur sumber daya pariwisata dengan
melibatkan keikutsertaan masyarakat lokal. Akan tetapi, CBT jauh dari kata
sempurna utuk dapat dikatakan sebagai sebuah solusi untuk mengatasi masalah yang
ada di masyarakat. Pada kenyataannya, jika CBT digunakan dengan tidak
hati-hati, CBT dapat menyebabkan munculnya berbagai masalah dan membawa
bencana.
Dengan alasan tersebut, masyarakat
yang sesuai untuk pengembangan CBT harus dipilih dengan hati-hati dan memiliki
cukup persiapan sebelum menjalankan CBT. Yang lebih penting lagi, masyarakat
harus memiliki kekuatan untuk mengubah atau
menghentikan CBT apabila CBT tumbuh melebihi kapasitas manajemen masyarakat
atau membawa dampak negatif yang tidak dapat terkendali.
Prisip yang dibawah ini adalah
konsep dari CBT dan bagaimana cara host community dapat menggunakan pariwisata
sebagai alat untuk mengembangkan komunitas, CBT harus:
- Mengenali, mendukung, dan mempromosikan masyarakat pariwisata
- Melibatkan anggota komunitas dari awal dan di segala aspek
- Mempromosikan hal-hal yang dapat dibanggakan masyarakat
- Memperbaiki kualitas hidup
- Memastikan keberlanjutan lingkungan
- Mempertahankan keunikan karakter dan budaya lokal
- Mendidik pemahaman lintas budaya
- Menghormati perbedaan budaya dan harga diri manusia
- Menyebarkan keuntungan yang adil dengan semua masyarakat
- Berkontribusi menyumbangkan pemasukan yang stabil untuk proyek masyarakat
CBT adalah pariwisata yang membawa
keberlanjutan lingkungan, sosial, dan
budaya kedalam perhitungannya. CBT dikendalikan dan dimiliki oleh masyarakat,
untuk masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung dan
mempelajari tentang masyarakat itu sendiri dan local ways of life.
Elemen kunci CBT:
Natural and Cultural Resources
- Sumber daya alam yang terjaga dengan baik
- Ekonomi lokal dan moda produksi bergantung kepada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
- Adat dan budaya yang unik sebagai destinasi
Community Organizations
- Masyarakat berbagi konsekuensi, norma-norma, dan ideologi
- Masyarakat memiliki tetua yang memegang pengetahuan tradisi lokal dan kearifan lokal
- Masyarakat memiliki rasa kepemilikan dan rasa ingin berpartisipasi dalam pengembangannya
Management
- Masyarakat memiliki peraturan dan tata tertib untuk mengelola lingkungan, budaya, dan pariwisata
- Organisasi lokal atau mekanisme ada untuk mengelola pariwisata dengan kemampuan menghubungkan pariwisata dengan pengembangan masyarakat
- Keuntungan dibagi secara merata
- Persentase penghasilan dari pariwisata disumbangkan kepada masyarakat untuk perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat.
Learning
- Aktivitas dan pelayanan parwisata ditujukan kepada:
- Memberikan sebuah proses pembelajaran antara tuan rumah dan tamu.
- Memberikan pelajaran dan membangun pengetahuan tentang perbedaan budaya dan cara hidup.
- Meningkatkan kesadaran untuk menjaga alam dan budaya diantara turis dan masyarakat lokal.
CBT dan pemberdayaan masyarakat
saling berhubungan, karena mereka berbagi sumber daa alam dan budaya yang sama.
Budaya dan norma sosial menentukan tidak
hanya penggunaan sumber daya, namun juga strukur hubungan internal dan
eksternal. Idealnya, nilai mempelajari hubungan antara kearifan lokal dan
sumber daya lingkungan lokal harus dilakukan oleh pihak internal masyarakat dan
terintergrasi kedalam selruh aspek dari manajemen CBT.
Untuk mempersiapkan masyarakat untuk
CBT, kita harus mempertimbangkan penetapan kontrak atau tanggung jawab diantara
para stakeholder.
Langkah-langkah membangun masyarakat
untuk mengatur pariwisata:
- Memilih destinasi.
- Menyelesaikan feasibility study dalam bekerjasama dengan masyarakat
- Set vision and objectives with the community.
- Mengembangkan sebuah rencana untuk mempersiapkan masyarakat untuk mengendalikan pariwisata.
- Mengarahkan pengaturan keorganisasian .
- Membuat tour program.
- Train interpretive guides.
- Mengembangkan rencana pemasaran.
- Launch a pilot tour program.
- Memonitor dan mengevaluasi prosesnya.
Komentar
Posting Komentar