Gareng: Tokoh Wayang yang Mirip dengan Penulis



Nala Gareng atau yang lebih dikenal dengan Gareng merupakan tokoh Punakawan yang digambarkan memiliki kecacatan fisik yang menandai bagaimana Gareng bersikap dalam hidup. Kakinya pincang, tangannya cacat, dan matanya juling. Kecacatan fisiknya juga memiliki makna filosofis yang menggambarkan bagaimana manusia seharusnya bersikap dalam hidup.

Matanya yang juling memiliki makna agar manusia harus memahami realitas kehidupan yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan, kakinya yang pincang mengajarkan manusia agar selalu berhati-hati dalam bertindak, dan tangannya yang cacat dimaknai sebagai sifat Gareng yang tidak suka mengambil hak orang lain, namun dalam versi lain, dimaknai sebagai semaksimal apapun manusia berusaha, pada akhirnya, Tuhan lah yang menentukan hasilnya.

Gareng juga digambarkan sebagai tokoh yang tidak pandai berbicara sehingga seringkali apa yang dikatakannya menjadi serba salah, Gareng juga merupakan tokoh yang lucu yang dapat membuat orang di sekitarnya terhibur.

Gambaran sifat Gareng dan bagaimana ia bersikap dalam hidup sebagian besar mirip dengan saya. Saya bukan orang yang pandai berbicara sehingga apa yang saya katakan selalu serba salah dan tak jarang justru membuat salah paham. Saya merupakan orang yang suka berimajinasi, namun setiap berimajinasi pun saya selalu kembali berpikir realistis dan selalu berhati-hati dalam membuat keputusan sehingga saya selalu merasa sulit dan membutuhkan waku yang cukup lama dalam membuat keputusan. Saya juga tidak suka mengambil hak orang lain karena saya sendiri tidak suka ketika hak saya diambil, namun sayangnya saya bukan merupakan orang yang lucu seperti Gareng.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONUMEN PROKLAMASI : SAKSI BISU PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI.

Hasil diskusi kelompok Manajemen Desa Wisata

SUMUR TIGA RASA DI MASJID SI PITUNG